Jumat, 13 Juni 2014

Sayonara

Api itu kini padam
Pintu yang selama ini terbuka,
Kini tertutup rapat
Tak ada yang tersisa
Hanya kehampaan
Tak ada lagi keindahan
Senyumpun terasa sulit
Akhir yang tragis dari sebuah cerita roman
Keceriaan hari-hariku kini tenggelam di ufuk senja
Pergilah...
Masukilah ruang yang kau harap
Dan berbahagialah disana
 


Kamis, 28 November 2013

Apa Salahnya jadi Perawat


Semasa SMA saya masuk disekolah kejuruan yang bergerak dibidang perikanan khususnya pengolahan dan analis. Setelah menyelesaikan sekolahku, saya melanjutkan kuliah di PTS karena tidak lulus disalah satu PTN di Bogor. Selama kuliah dikeperawatan banyak hal yang terjadi padaku ,mulai dari hal menyenangkan sampai yg bikin nyesek juga ada.Awalnya terasa berat menjalaninya,bukan hanya karena terpaksa menjalaninya tetapi mesti beradaptasi juga dengan pelajaran baru, ditambah lagi pertanyaan orang sekitarku...
       Mereka:kuliah dimana skarang?
       Saya: di Stikes X
       Mereka:ambil jurusan apa?
       Saya :keperawatan...
       Mereka: bukannya kamu dari perikanan?!. Memangnya kamu mau    
                        merawat ikan(sambil tertawa puas)
Bukan hanya itu sering juga ada yang bertanya seperti ini
      Xxx: kuliah dimana?
      Saya: distikes X
      Xxx:ambil jurusan apa?
      Saya: keperawatan
      Xxx: kenapa tidak lanjut kedokteran aja
      Saya: memang kenapa klo keperawatan
      Xxx: kan nanggung banget
Mungkin pertanyaan seperti bukan cuma saya yang mendapatkannya,saya yakin banyak diantara perawat atau calon perawat yang perna mendengar pertanyaan kayak gini. Yang menjadi masalah memangnya kenapa keperawatan hingga selalu kedokteran yang selalu tampak wowww di masyarakat. Keperawatankan merupakan profesi juga kok dan memiliki organisasi sendiri (PPNI). Perawat seolah-Olah cuma dianggap sebagai pembantu dokter. Padahal sebenarnya dokter dan perawat itu adalah patner kerja. Perawat juga sering dianggap kurang pintar dibanding dokter, sebenarnya tidak seperti itu tapi karena perbedaan bidang disiplin ilmu. Perawat itu bertugas untuk memberikan Asuhan keperawatan (ASKEP) sedangkan dokter memberi pengobatan. Tanpa seorang perawat, dokter pasti juga akan kesulitan dalam menjalani tugasnya apalagi jika jumlah pasiennya banyak. Maka tugas kita para calon perawat yang harus mengubah pandangan masyarakat terhadap perawat. Dan bagi para perawat, kalian jangan mau diperlakukan seperti pembantu oleh dokter karena kalian adalah patnert.


By: Abdan Wilzam
                Di
       Gubuk Derita

Jumat, 01 November 2013

RATAPAN MERPATI PUTIH



By: Abdan WIlzam
Merpati putih terbang bak penari
Menari indah diluasnya angkasa
Tak peduli sejauh mana dia terbang,
Tapi tetap kembali kesarangnya
Merpati putih adalah lambang kesetiaan
Tapi kini ia terluka di hadapan gagak yang licik
Merpati putih selalu saja teraniaya...
Karena dia tak punya cakar yang tajam seperti elang
Karena dia tak punya kaki seperti cendrawasi
Dan karna dia tak punya paruh seperti rajawali
Merpati putih hanya memiliki kesetiaan dan cinta
Kini dia terluka dan terjatuh terhuyung
Tertunduk lemah dan memekik parau
Memecah kesunyian senja
Hingga merpati putih menggelepar dan meregang nyawa
Meninggalkan dunia yang fana ini


Senin, 07 Oktober 2013

Kesuksesan Yang Tak Berarti

        Sungguh heran melihat mereka yang sekarang ini berada di puncak kesuksesan. mereka seakan lupa siapa diri mereka sebelumnya. hingga orang yang perna berjuang bersamanyapun turut dilupakan. apakah mereka menganggap kesuksesan mereka itu tanpa campur tangan orang lain???

        kesuksesan yang mereka raih saat ini seakan membutakan hati dan mata mereka. membuat mereka sombong dan angkuh. hingga memperlakukan orang sekitarnya seperti tak perna ada di hidupnya. Begitu kuatnya pengaruh kesuksesan bagi mereka yang lupa diri, hingga berani mempertanyakan kekuasaan Tuhan. mereka seakan diperbudak kekuasaan yang ada dihadapannya. Kita di dunia ini tidak bisa hidup tanpa orang lain, sehebat apapun, sepintar apapun, dan sesukses apapun kita. suatu saat kita akan membutuhkan orang lain.

       

Sabtu, 28 September 2013

DERITA YANG TAK AKAN "MEREKA" MENGERTI



Kala pagi menyongsong...   
Kubuka mata...  
Dan perut ini seakan mengerti,saatnya mencari sesuap nasi dijalanan kota... 
Berjalan tertati menampakkan guritan deritaku... 


Bau peluh menjadi parfum... 
Hardikan,hinaan tak kuhirau...
Apakah miskin itu mau kami??? 
Apakah miskin itu salah kami???
Entalah...

Dibawah Terik mentari yang menyapa... 
Kuterdiam dan merenung... 
Serasa ingin lari dari kenyataan... 
Kumenoleh ke gedung-gedung itu, Tampak mereka begitu nyaman... 
Tak kepanasan !!!
Tak kehujanan !!!

Hidup dari sampah ... 
yang mungkin tak berarti bagi mereka,tapi bagi kami berarti banyak...
Aku hanyalah anak jalanan... 
Aku adalah debu yang terbang terbawa angin yang menerpa... 
Yang tak tahu akan kemana...

Di Kala malam datang 
Langit menjadi atap kami, 
Dan emperan toko menjadi dipan yang empuk ...
Tubuh-tubuh yang lelah, 
Bercinta dengan sepi... 
berselimutkan angin malam...

Kusyukuri apa yang ada 
Mungkin beras didunia tak mengenyangkanku,
tapi beras syurga akan kunikmati... 
Derita ini mengajariku arti hidup yang mereka tak mengerti...

                                      Goresan Pena : Andi Wahid Kahar (Abdan Wilzam)
                                                                           Di Gubuk Derita 

SUARA KEBENARAN



Kubuka mata namun tak nampak jalan di dunia


Bukan karna mata yang buta


Tapi  tiada cahaya yang nampak


Padahal jalan masi terbentang panjang didepan


mencoba meraba waktu

Yang kudapat hanyalah kehampaan

Kini ku diam tak bersuara 


Mencoba mendengar suara hati

Sayup-sayup terdengar

Tapi kini ku tahu bahwa inilah jalannya

Kamis, 26 September 2013

Hanya Tuhan Yang Tahu


       Dalam kehidupan ini sering kali tidak kita sadari begitu banyak kebohongan yang terselip dalam keseharian kita. kebohongan itu seperti  fenomena gunung es, yang ketahuan cuma sedikit tapi yang tersembunyi menumpuk banyak. tak sedikit orang  berdalih bahwa kebohongan yang dilakukannya itu demi kebaikan. Tapi pertanyaannya kebaikan untuk siapa???
Bukankah lebih baik jujur apa adanya walaupun itu pahit, dari pada manis tapi itu semua bohong. Banyak orang yang begitu senang hidup dalam kepura-puraan dan mereka merasa bahagia. Tak sadarkah mereka, bahwa yang mereka rasakan hanyalah sebuah fatamorgana, itu semua PALSU...SEMU. mari kita tinggalkan

Aku adalah orang yang lelah dengan kehidupan semacam ini...
Buat kalian yang masih nyaman dengan kebohongan, kupersembahkan sebuah coretan pena yang berjudul

                                                               " SENYUMMU PALSU"

Hidup ini penuh kebohongan

Menebar senyum tapi hati mencaci

Sampai kapan topeng-topeng itu kalian gunakan

Kebencian,,,kalian selimuti dengan canda tawa

Dibalik topeng lugu itu kalian bersembunyi

Sampai kapan!!!

Mestikah kita hidup dalam kepalsuan???

Beberapa senyum dibuat-buat,

Agar ada yang merasa semua baik-baik saja

Aku lelah dengan semua ini, Kuingin terlelap hingga nanti


                                                                                                  By: Abdan Wilzam
                                                                                                                Di
                                                                                                        Gubuk Derita