Sabtu, 28 September 2013

DERITA YANG TAK AKAN "MEREKA" MENGERTI



Kala pagi menyongsong...   
Kubuka mata...  
Dan perut ini seakan mengerti,saatnya mencari sesuap nasi dijalanan kota... 
Berjalan tertati menampakkan guritan deritaku... 


Bau peluh menjadi parfum... 
Hardikan,hinaan tak kuhirau...
Apakah miskin itu mau kami??? 
Apakah miskin itu salah kami???
Entalah...

Dibawah Terik mentari yang menyapa... 
Kuterdiam dan merenung... 
Serasa ingin lari dari kenyataan... 
Kumenoleh ke gedung-gedung itu, Tampak mereka begitu nyaman... 
Tak kepanasan !!!
Tak kehujanan !!!

Hidup dari sampah ... 
yang mungkin tak berarti bagi mereka,tapi bagi kami berarti banyak...
Aku hanyalah anak jalanan... 
Aku adalah debu yang terbang terbawa angin yang menerpa... 
Yang tak tahu akan kemana...

Di Kala malam datang 
Langit menjadi atap kami, 
Dan emperan toko menjadi dipan yang empuk ...
Tubuh-tubuh yang lelah, 
Bercinta dengan sepi... 
berselimutkan angin malam...

Kusyukuri apa yang ada 
Mungkin beras didunia tak mengenyangkanku,
tapi beras syurga akan kunikmati... 
Derita ini mengajariku arti hidup yang mereka tak mengerti...

                                      Goresan Pena : Andi Wahid Kahar (Abdan Wilzam)
                                                                           Di Gubuk Derita 

SUARA KEBENARAN



Kubuka mata namun tak nampak jalan di dunia


Bukan karna mata yang buta


Tapi  tiada cahaya yang nampak


Padahal jalan masi terbentang panjang didepan


mencoba meraba waktu

Yang kudapat hanyalah kehampaan

Kini ku diam tak bersuara 


Mencoba mendengar suara hati

Sayup-sayup terdengar

Tapi kini ku tahu bahwa inilah jalannya

Kamis, 26 September 2013

Hanya Tuhan Yang Tahu


       Dalam kehidupan ini sering kali tidak kita sadari begitu banyak kebohongan yang terselip dalam keseharian kita. kebohongan itu seperti  fenomena gunung es, yang ketahuan cuma sedikit tapi yang tersembunyi menumpuk banyak. tak sedikit orang  berdalih bahwa kebohongan yang dilakukannya itu demi kebaikan. Tapi pertanyaannya kebaikan untuk siapa???
Bukankah lebih baik jujur apa adanya walaupun itu pahit, dari pada manis tapi itu semua bohong. Banyak orang yang begitu senang hidup dalam kepura-puraan dan mereka merasa bahagia. Tak sadarkah mereka, bahwa yang mereka rasakan hanyalah sebuah fatamorgana, itu semua PALSU...SEMU. mari kita tinggalkan

Aku adalah orang yang lelah dengan kehidupan semacam ini...
Buat kalian yang masih nyaman dengan kebohongan, kupersembahkan sebuah coretan pena yang berjudul

                                                               " SENYUMMU PALSU"

Hidup ini penuh kebohongan

Menebar senyum tapi hati mencaci

Sampai kapan topeng-topeng itu kalian gunakan

Kebencian,,,kalian selimuti dengan canda tawa

Dibalik topeng lugu itu kalian bersembunyi

Sampai kapan!!!

Mestikah kita hidup dalam kepalsuan???

Beberapa senyum dibuat-buat,

Agar ada yang merasa semua baik-baik saja

Aku lelah dengan semua ini, Kuingin terlelap hingga nanti


                                                                                                  By: Abdan Wilzam
                                                                                                                Di
                                                                                                        Gubuk Derita