Sabtu, 19 November 2011

sistem pernapasan

SISTEM PERNAPASAN A. Sistem Pernapasan Manusia Pada manusia organ pernapasan utamanya adala h paru – paru ( pulmo ) dan di bantu oleh alat – alat pernapasan lain. Jalur udara pernapasan untuk menuju sel – sel tubuh ialah. Rongga hidung – faring – ( rongga tekak ) – laring – trakea ( batang teggorok ) – bronkus – paru-paru – alveolus – sel-sel tubuh. 1. Alat pernapasan manusia a. Rongga hidung Merupakan tempat yang paling awal di masuki udara pernapasan. Udara pernapasan masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung yang di lengkapi dengan silia dan selaput lendir yang berguna untuk menyaring debu, melekatnya kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan,dan menyelidiki adanya bau udara. b. faring Dari rongga hidung, udara pernapasan munuju faring. Faring ( rongga tekak ) merupakan rongga pertigaan ke arah saluran pencernaan ( esofagus ) saluran pernapasan ( batang tenggorok ), dan saluran ke rongga hidung. Mekanisme menelan dan bernapas ini telah di atur sedemikian rupa dengan semacam katup epiglotis serta gerakan laring ke atas sewaktu menelan, sehingga saluran ke rongga hidung ( saluran pernapasan ) tertutup rapat. c. laring Dari faring udara masuk ke laring. Dalam laring terdapat selaput suara yang ketegangannya di atur oleh serabut – serabut otot sehingga dapat mengatur tinggi rendah nada suara yang di perlukan. Keras lemahnya suara di tentukan oleh aliran udara yang melewati selaput suara. d. trakea Dinding batang tenggorok ( Trakea ) dan dinding bronkus ( cabang batang tenggorok ) terdiri atas tiga lapisan sel. Lapisan – lapisan itu berturut – turut dari dalam adalah lapisan epitelium ( bersilia dan berlendir ) lapisan tulang rawan dengan otot polos, dan lapisan terluar yang terdiri dari jaringan pengikat. Trakea terletak di daerah leher di depan kerongkongan ( esofagus ). Trakea merupakan pipa yang terdiri dari gelang – gelang tulang rawan. Bagian pangkal selalu dalam keadaan terbuka. Di daerah dada, trakea bercabang dua ; satu ke kiri dan satu ke kanan, yang di sebut bronkus ( cabang batang tenggorok ). Tempat percabangan ini di sebut bifurkasi. e. Bronkus dan paru – paru Bronkus masuk ke paru – paru. Paru – paru terletak di dalam rongga dada di kanan dan di kiri jantung. Paru – paru sebelah kanan terdiri atas tiga kelompok alveolus dan merupakan tiga belahan. kiolus Paru – paru sebelah kiri terdiri atas dua kelompok alveolus dan merupakan dua belahan paru – paru. f. Bronkiolus dan Alveolus Dari bronkus, udara masuk ke cabang bronkus yang semakin halus lagi yang di sebut bronkiolus. Bronkiolus berakhir sebagai gelembung – gelembung halus yang di sebut alveolus. Alveo lus di selubungi oleh pembuluh darah kapiler tempat terjadinya difusi dan Pada saat paru – paru mengembung dan mengempis, paru – paru terlindungi dari gesekan karena adanya cairan limfa di antara kedua selaput pembungkus paru – paru ( pleura ). Selaput sebelah dalam di sebut pleura paru – paru, sedangkan selaput sebelah luar di sebut pleura dinding rongga dada. Tekanan pada rongga pleura atau intratoraks lebih kecil daripada tekanan udara luar. B. Proses pernapasan Mekanisme pernapasan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. 1. Pernapasan Dada Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Otot antartulang rusuk luar berperan mengangkat tulang rusuk, sedangkan otot antartulang rusuk dalam berperan menurunkan tulang rusuk ke posisi semula. Mekanisme pernapasan dada dapat dibedakan sebagai berikut. a. Fase inspirasi Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk. b. Fase ekspirasi Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar. 2. Pernapasan Perut Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot- otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap sebagai berikut. 1. Fase inspirasi Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar.Akibatnya, rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk. 2. Fase ekspirasi Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar. Akibatnya, udara keluar dari paru-paru. Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan tubuh. Kebutuhan oksigen dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan. Umumnya, manusia membutuhkan kurang lebih 300 cc oksigen dalam sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu. Misalnya, konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang atau karena konsentrasi hemoglobin darah berkurang. Proses pernapasan dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. 2. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. 3. Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energi dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. 4. Peristiwa respirasi di dalam sel ini disebut pula sebagai oksidasi. Jadi, organ pernapasan berfungsi untuk mengambil udara pernapasan, menampung, kemudian mendistribusikannya ke seluruh jaringan, serta selanjutnya mengeluarkannya dalam bentuk udara hasil pernapasan. 5. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kamu mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik- titik air. Titiktitik air itu terjadi karena peristiwa pengembunan uap air hasil pernapasan. C. Kapasitas Udara Pernapasan Besarnya volume udara pernapasan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas, serta kondisi kesehatan. Terdapat empat asas mengukur kapasitas (volume) pernapasan, yaitu: 1. Volume tidal (TV = tidal volume), merupakan volume udara pernapasan pada saat melakukan pernapasan biasa. 2. Volume pernapasan simpanan (IRV = inspiratory reserve volume), merupakan volume maksimum udara pernapasan yang dapat diambil pada saat menarik napas. Volume ini lebih banyak daripada volume udara pada saat menarik napas biasa. 3. Volume udara keluar simpanan (ERV = expiratory reserve volume), merupakan volume maksimum udara yang dapat dikeluarkan. Udara yang dikeluarkan ini volumenya melebihi udara pernapasan biasa. 4. Volume sisa pernapasan (RV = residual volume), merupakan jumlah udara yang masih tersisa di dalam paru-paru dan tidak dapat dikeluarkan, merupakan volume udara tetap yang ada di dalam paru-paru setelah dilakukan pengeluaran napas maksimum. D. Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pernapasan Alat-alat pernapasan merupakan organ tubuh yang sangat penting. Jika alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan kematian. Berikut akan diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia. 1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. 2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun. 3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru- paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru- paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah- engah. 4. Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia: a. Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat. b. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik. c. Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak. d. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan. e. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi. 5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan). 6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu. 7. Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman difteri. 8. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara. 9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus 10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel. 11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok. Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium. E. Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar