Kamis, 28 November 2013

Apa Salahnya jadi Perawat


Semasa SMA saya masuk disekolah kejuruan yang bergerak dibidang perikanan khususnya pengolahan dan analis. Setelah menyelesaikan sekolahku, saya melanjutkan kuliah di PTS karena tidak lulus disalah satu PTN di Bogor. Selama kuliah dikeperawatan banyak hal yang terjadi padaku ,mulai dari hal menyenangkan sampai yg bikin nyesek juga ada.Awalnya terasa berat menjalaninya,bukan hanya karena terpaksa menjalaninya tetapi mesti beradaptasi juga dengan pelajaran baru, ditambah lagi pertanyaan orang sekitarku...
       Mereka:kuliah dimana skarang?
       Saya: di Stikes X
       Mereka:ambil jurusan apa?
       Saya :keperawatan...
       Mereka: bukannya kamu dari perikanan?!. Memangnya kamu mau    
                        merawat ikan(sambil tertawa puas)
Bukan hanya itu sering juga ada yang bertanya seperti ini
      Xxx: kuliah dimana?
      Saya: distikes X
      Xxx:ambil jurusan apa?
      Saya: keperawatan
      Xxx: kenapa tidak lanjut kedokteran aja
      Saya: memang kenapa klo keperawatan
      Xxx: kan nanggung banget
Mungkin pertanyaan seperti bukan cuma saya yang mendapatkannya,saya yakin banyak diantara perawat atau calon perawat yang perna mendengar pertanyaan kayak gini. Yang menjadi masalah memangnya kenapa keperawatan hingga selalu kedokteran yang selalu tampak wowww di masyarakat. Keperawatankan merupakan profesi juga kok dan memiliki organisasi sendiri (PPNI). Perawat seolah-Olah cuma dianggap sebagai pembantu dokter. Padahal sebenarnya dokter dan perawat itu adalah patner kerja. Perawat juga sering dianggap kurang pintar dibanding dokter, sebenarnya tidak seperti itu tapi karena perbedaan bidang disiplin ilmu. Perawat itu bertugas untuk memberikan Asuhan keperawatan (ASKEP) sedangkan dokter memberi pengobatan. Tanpa seorang perawat, dokter pasti juga akan kesulitan dalam menjalani tugasnya apalagi jika jumlah pasiennya banyak. Maka tugas kita para calon perawat yang harus mengubah pandangan masyarakat terhadap perawat. Dan bagi para perawat, kalian jangan mau diperlakukan seperti pembantu oleh dokter karena kalian adalah patnert.


By: Abdan Wilzam
                Di
       Gubuk Derita

Jumat, 01 November 2013

RATAPAN MERPATI PUTIH



By: Abdan WIlzam
Merpati putih terbang bak penari
Menari indah diluasnya angkasa
Tak peduli sejauh mana dia terbang,
Tapi tetap kembali kesarangnya
Merpati putih adalah lambang kesetiaan
Tapi kini ia terluka di hadapan gagak yang licik
Merpati putih selalu saja teraniaya...
Karena dia tak punya cakar yang tajam seperti elang
Karena dia tak punya kaki seperti cendrawasi
Dan karna dia tak punya paruh seperti rajawali
Merpati putih hanya memiliki kesetiaan dan cinta
Kini dia terluka dan terjatuh terhuyung
Tertunduk lemah dan memekik parau
Memecah kesunyian senja
Hingga merpati putih menggelepar dan meregang nyawa
Meninggalkan dunia yang fana ini