Selasa, 05 Juni 2012

Subuh Seorang Pelacur

Sebelum bedug subuh ditabuh
perempuan itu memunguti remah tulangnya
ia bersyukur
masih tersisa
seorang pelanggan melumatnya hingga lebur
semalam

Perempuan yang dipanggil pelacur itu
memilih sepi sebagai istana
sejak selaput daranya
direngut dengan paksa

Dibekas luka itu
tuhan menitipkan seorang bidadari
yang mengajarkan padanya
menentang dunia

Ketika padanya diminta
lembar-lembar rupiah penebus susu dan bubur bayi
perempuan itu sadar
hanya punya vagina
karenanya putrinya ada
dengannya ia akan menyuapinya

Sebelum fajar rekah
selalu ia tulis surat untuk tuhannya
"kau tahu, darah dan hatiku tetap perawan meski lelaki yang menjamahku telah ribuan"

Bila siang perempuan-perempuan berdiri diteras-teras
dengan secangkir besar gosip dan rerasan
menatapnya sambil memuntahkan sarapan
perempuan itu membalas dengan ketulusan

Adakah jaminan bagi istri-istri pendosa
yang memuja fitna jadi kudapan?
kau tahu, padaku tuhan memberi janji
seorang pelacur masuk surga
setelah memberi minum anjing yang dahaga

Sedang yang kusuapi
anak manusia
luka yang ditorehkan lelakimu
saat perempuan seperti kalian lalai
mengikat syahwatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar