Sepulang dari asrama segera kulucuti pakaian dinasku dan
mengganti dengan pakaian rumahku,hari itu semua tampak sama dengan hari-hari
sebelumnya. Kubersegera menuju dapur dan seperti biasanya kujahili ibuku dengan
suara aneh karna kutau beliau adalah orang yang penakut.Setelah kuperlihatkan
diriku dari tempatku bersembunyi ibu akan slalu memarahiku,namun itulah yang
sebenarnya kurindukan mungkin terdengar aneh tapi itulah yang kurasa.Karna
diasrama aku hanya boleh pulang 1 kali seminggu dan disana dipenuhi kegiatan
serta hukuman dari senior atau pembimbing asrama.Tapi ketika pulang kerumah
semua beban itu seperti menghilang dengan melihat senyum ayah dan ibuku...
Ya,mereka selalu menjadi penyemangat ketika ku tak
berdaya dan mereka pulalah yang menjadi pelipur lara.
Walau kami bukan dari seorang keluarga yang berada,tapi
entah mengapa disetiap aku meminta uang untuk pembayaran sekolahku mereka
senantiasa ada untukku padahal ayahku hanya pensiunan sedangkan ibu hanyalah
pegawai biasa.Namun yang kusalutkan mereka mampu membiayai ke 5 anaknya hingga
perguruan tinggi...
Sebuah perjuangan dari orang tua yang menginginkan
anak-anaknya tidak bernasib seperti mereka. Walaupun begitu sulitnya mereka
menghadapi hidup namun tidak sekalipun kumendengar mereka mengeluh dengan
keadaan.Diwajah mereka hanya dihiasi sebuah senyuman untuk anak-anaknya. Perna
suatu malam kudapati ayahku bangun ditengah malam,kulihat beliau akan
melaksanakan sholat tahajud.Di akhir sholatnya kumendengar namaku disebut dalam
doanya hingga tak sadar beliau meneteskan air mata. Selama ini baru kusadar
bukannya beliau tidak lelah dalam hidup ini.Tapi mereka ingin selalu
tampak tegar dihadapan anak-anaknya.
Ketika hari minggu sore,kumesti kembali kedalam sarang
singa(kampus biru).Ketika berada didepan gerbang berat rasanya kumelangkahkan
kakiku ke dalam asrama.Digerbang sudah ada beberapa senior yang berdiri dengan
senyum kecutnya.Dalam pikirku entah apa lagi yang akan terjadi sebentar
malam.,.Ternyata benar dugaanku pukul 12.00 malam kami dikumpul diselasar
asrama dan kami ditampar,dipukul,ditendang...Aku berpikir orang tuaku saja
tidak perna melakukan ini padaku...Hingga aku akrab dengan teman yang di depan
kamarku namanya asriadi.Aku berkata padanya pegang kata-kataku suatu saat
kuakan tantang mereka(seniorku) untuk berkelahi.
Benar saja setelah naik ketingkat 2,aku dan adi mulai
menunjukkan ketidak sukaanku pada senior.Beberapa kali kami hampir saling baku
hantam dan suatu malam aku dipanggil senior kebelakang asrama untuk di ajak
berkelahi.Kupikir dia akan 1 lawan 1 denganku,ternyata aku salah mereka mau
main keroyok untunglah adi datang membantuku saat itu kami melawan beberapa
orang.Hampir aku babak belur pikirku tapi untunglah ada kawanku 1 itu.Beberapa
menit kami berkelahi Dangki (komandan seniorku) datang melerai kami. Keesokan
harinya aku dipanggil oleh pembimbingku dan diintrogasi katanya"kamu
berkelahi dengan seniormu ya semalam?iya pak,jawabku.Kamu itu kenapa berani
melawan seniormu,mentang-mentang kamu sudah senior juga ya(sambil menendang
perutku)!!!Kamu ingat undang undang senior?Itu benar.Senior tidak perna
salah".Pikirku aku udah jatuh ditimpa tangga lagi.Sehabis dibentak aku
mendapat hukuman dibotak dari pembimbing dan dihukum membersihkan asrama selama
1 bulan.Dan hukuman yang tidak perna aku bayangkan adalah disuruh
"menguras sumur",jadi beberapa temanku yang bermasalah disatukan
termasuk aku mesti menguras sumur dan bukan cuma itu tapi harus disikat
dindingnya yang berlumut.Mungkin dalam pikiran teman-teman yang membaca cerita
ini berpikir bahwa ini bohong,Tapi jika ingin membuktikan datanglah ke kampus
biru SUPM bone.Dikampus sana ada hukuman tidak perna terpikir sebelumnya
seperti jalan bebek(jongkok) keliling kampus,guling berantai dijalanan
berbatu,roll kedepan dijalanan,colek tai,kengkreng ratusan kali(aku perna 450
kali,setelahnya aku sakit dan jalanku tidak normal selama hampir 2 minggu).Tapi
hukuman-hukuman inilah yang selalu mengingatkanku dengan asrama biru.
Dari semua penderitaan diasrama yang ku alami tidak perna
kuberitaukan kepada orang tuaku.Harapan mereka terlalu besar terhadapku
disana.Hingga tiba aku ditingkat 3 dan aku akan diwisuda.Pada saat wisuda
namaku disebut sebagai lulusan terbaik ke3.Kulihat mereka dari kursi undangan
berdiri dan tersenyum bangga padaku dan bertepuk tangan.Hari itu untuk pertama
kalinya aku bisa membanggakan mereka,hingga saat ini senyum itu masi kuingat
jelas dipikiranku.Suatu saat senyum itu akan aku lihat lagi ketika gelar S.Kep
ditanganku...
My Dad and my mom i
love u so much...
Kambiri - Kambiri Online Casino
BalasHapusKambiri is an online casino offering 온카지노 a wide range of casino games that offer a wide range of worrione games to players in choegocasino the world. Kambiri is an easy to use